Dorothy E. Jhonson dilahirkan tanggal 21 Agustus 1919 di Savannah, Georgia. Teori sistem perilaku
Johnson tumbuh dari keyakinan seorang Nightingale yaitu tujuan perawatan yang merupakan membantu untuk
mencegah atau mengobati individu atau orang dari penyakit atau
cidera. Ilmu dan seni merawat haruslah berfokus pada
pasien sebagai individu dan bukan merupakan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu
perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya. Ia menyandarkan
sepenuhnya pada toeri sistem-sistem dan menggunakan konsep dan
definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W.Buckley. Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah
model sistem yakni sistem yang terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan sebuah fungsi yang bersama-sama untuk membentuk keseluruhan.
Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi, perilaku adalah
teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian
biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif
filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan
fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia
memakai konsep
dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi
dan modifikasi perilaku untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur
menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan sistem perilaku,
sejauh yang dia tahu, ide tersebut adalah asli dari
dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku
dicikung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan
bahwa system perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam
sistem biologis, pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari
pengetahuan keseluruahan sistem.
KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur
dengan behavioral system theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti dinyatakan oleh para
ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses
intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat
responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson menfokuskan pada
perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak
langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai
signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968,
Johnson menyatakan, “A system is a whole that functions as a whole by virtue of the
interpedence of it’s part.” (sistem merupakan keseluruhan yang berfungsi
berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima
pernyataan dari Chin yakni terdapat “organisasi,
interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen.” Di samping itu,
manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui
pengaturan dan adaptasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.
Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak
tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian sistem berubah
menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan
“system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga
sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh
subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan
saling berkaitan (interealated).
Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah
secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system
yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control oleh factor
biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah
attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement
dan aggressive.
1. Subsitem
attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin
merupakan yang paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk
semua organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan
(survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi
social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang
kuat.
2. Subsistem dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency
membantu mengembangkan perilaku yang memerlukan respon pengasuhan .
konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan
bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari hamper,
bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain
kearah bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah
interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social.
3. Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi
“ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa
kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan komdisi apa kita makan dan dengan
kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan social dan
psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
4. Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda
yakni hasil (procreation) dan kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak
dibatasi. Courting dan mating, system respon ini dimulai dengan perkembangan
identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku
berdasar prinsip jenis kelamin.
5. Subsistem agresif
Subsistem agresif adalah perlindungan
(protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli
ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran perilaku
sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki maksud
utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan
tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta
milik mereka dihormati dan dilindungi.
6. Subsistem
achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan.
Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa
standar kesempurnaan. Cakupan perilaku
prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.
Johnson kemudian mengidentifikasi
konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh teori manusia sebagai system perilaku(behavioral
system). Halo yang membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar
system adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point) dimana system
memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium
didefinisikan “ sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang
kekal, dimana didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan
dengan lingkunganya.” Homeostasis adalah
proses menjaga stabilitas dalam sistem perilaku.
Stabilitas adalah pemeliharaansuatu level atau daerah perilaku tertentu yang dapat
diiterima. Ketidakstabilan(instability) terjadi saat system mengalami overcompensate
berkaitan dengan strees(tekanan). Ketika output energi tambahan digunakan untuk
menjaga stabilitas dikosongkan. Stressor adalah
stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan(tension) dan
menyebabkan ketidakstabilan. Tensi adalah kondisi
dalam keadaan tegang atau kendor, ia disebabkan
karena disequilibrium dan merupakan sumber potensi perubahan.
MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON
Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku,
dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu sistem, didalamnya
terdapat komponen subsistem yang membentukan sistem tersebut,
diantaranya komponen subsistem yang membentuk
sistem perilaku menurut Johnson adalah ;
1.
Ingestif, yaitu sumber
dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2.
Achievement, merupakan tingkat
pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif.
3.
Agresif, merupakan bentuk
mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di
lingkungan.
4.
Eliminasi, merupakan bentuk
pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis
5.
Seksual, digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6.
Gabungan/tambahan, merupakan bentuk
pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif
dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
Ketergantungan merupakan bagian yang
membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan subsistem tersebut diatas,
maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalaha
manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial
oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status
kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
ASUMSI-ASUMSI
A. Perawatan
(nursing)
Perawatan seperti yang
dipandang Johnson adalah tindakan eksternal untuk memberikan
organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stress dengan memakai
mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan
ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karena itu membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas
perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi
bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/ pengobatan.
B. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku
dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia
membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system
dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa
behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang
kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt
perilaku, integritas manusia terancam. Usaha-usaha manusia untuk menbangun
kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
C. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu
kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh
factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi
suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi,
interaksi, saling ketergantungan subsistem-subsistem
dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam sistem ini yang akan
mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam
persyaratan struktural atau fungsional cenderung mengarah ke
memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan
sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan, suplai energi yang
lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
D. Lingkungan
Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri
dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem perilaku
individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem dan dapat dimanipulasi
oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem perilaku
berusaha menjaga equilibrium dalam merespon sesuatu terhadap faktor lingkungan
dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang
kuat secara berlebihan sangat mengganggu
keseimbangan sistem perilaku dan mengancam stabilitas
seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya sistem membangun
kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat
melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Parker, Marilyn
E. 1990. Nursing theories in practice. Canada : Jones & Bartlett Learning
Taylor, Carol. 2001. Fundamentals of nursing: the art and science of
nursing care. New York : Lippincott
Walker, Patricia
Hinton. 1996. Blueprint
for use of nursing models: education, research, practice, and administration. Canada : Jones & Bartlett Learning
Janie B. Butts,Karen L. Rich. 2010. Philosophies and Theories
for Advanced Nursing Practice. Canada : Jones & Bartlett Learning
Recent Comments