Varises Tungkai Bawah

Bila Anda tidak tahan untuk jongkok dan berdiri lama, dimana tungkai bawah Anda terasa pegal, atau di bagian betis sudah terlihat urat-urat halus bisa jadi Anda mulai terkena  varises.
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (pembuluh  darah vena) akibat gangguan aliran darah. Kata varises berasal dari bahasa Latin “varix” yang berarti memutar. Pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari jaringan tubuh untuk kembali ke jantung.
Varises timbul apabila terjadi gangguan pada pembuluh darah vena. Dinding pembuluh darah vena merupakan dinding yang tipis tetapi elastis. Apabila elastisitasnya berkurang, fungsinya yang mengalirkan darah kembali ke jantung pun akan berkurang. Pembuluh darah vena tidak optimal melawan efek gravitasi bumi sehingga darah akan menumpuk di tungkai. Selain karena elastisitas yang berkurang, rusaknya katup pembuluh darah vena juga menimbulkan varises. Katup pembuluh darah vena ini bertugas menahan darah yang mengalir ke atas (ke jantung) agar tidak kembali ke bawah (tungkai). Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan  menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah. Adanya gangguan aliran darah (penumpukkan darah) menyebabkan pembuluh darah vena melebar, membesar dan berkelok-kelok.
Hal-hal yang dapat memicu terjadinya varises:
  • Faktor keturunan/ genetik
Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
  • Obesitas
    Obesitas akan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena.
  • Kehamilan
    Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
  • Obat hormonal (KB)
  • Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
    Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
  • Merokok
    Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
  • Kurang gerak
    Gaya hidup yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
  • Terlalu banyak berdiri
    Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh darah vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
  • Memakai sepatu hak tinggi
    Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah vena menjadi tidak maksimal.
Berdasarkan berat ringannya penyakit, varises terbagi menjadi 4 stadium, yakni:
  • Stadium I : Pada stadium ini gejala biasanya tidak spesifik. Pada umumnya ditandai dengan gejala tungkai bawah  gatal, rasa terbakar, rasa pegal, kaki mudah capek, mudah kesemutan (gringgingen).
  • Stadium II: Pada stadium ini ditandai dengan warna kebiruan yang lebih nyata pada pembuluh darah vena.
  • Stadium III: Pembuluh darah vena nampak melebar dan berkelok-kelok mirip sarang laba-laba (spider navy). Keluhan pada tungkai makin nyata dan makin kerap dialami.
  • Stadium IV: Pada stadium ini ditandai dengan timbulnya berbagai komplikasi, antara lain: dermatitis (peradangan pada kulit, kulit menghitam dan mengeras),  luka (ulkus), perdarahan varises, dan gangguan pembuluh darah vena lainnya.


Bila sudah terkena varises:

  • Sering istirahat dengan kaki ditinggikan.
  • Bila harus berdiri/duduk terlalu lama, gerakkan kaki sebanyak mungkin.
  • Gunakan stocking yang menopang.
  • Periksa dokter bila sudah mengganggu aktivitas, dokter akan:
    • Memberi resep salep pereda gatal.
    • Memberi obat anti-varises.
    • Mengobati komplikasi bila ada.
    • Menyuntik cairan sklerosa untuk mengecilkan varises.
    • Tindakan operasi terutama dilakukan pada varises stadium III dan IV, namun bisa juga dilakukan pada stadium II. Teknik-teknik pengobatan pada varises sudah dikenal sejak abad kelima sebelum masehi. Seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, teknik operasi dikembangkan melalui pendekatan meminimalisir tindakan invasif. Operasi yang lazim dilakukan diantaranya: Stripping Varises, Ambulatory Phlebectomy (menghilangkan bagian varises dengan irisan kecil), dan Saphectomy.
Tindakan operasi yang bersifat invasif minimal, yakni: Radiofrekuensi Ablasi dan Endovenous Laser Therapy (EVLT).


Pencegahan

  • Hindari duduk/berdiri terlalu lama. Bisa sedang terpaksa berdiri lama, gerakkan  tungkai kaki. Prinsipnya: jangan berada di satu sikap tubuh yang sama dalam waktu yang lama.
  • Hindari duduk bersila.
  • Manajemen berat badan.
  • Hindari sepatu bertumit tinggi.
  • Hindari celana jeans yang terlalu ketat.
  • Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti ini sepanjang malam untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
  • Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
  • Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
  • Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.

0 Response to "Varises Tungkai Bawah"

Posting Komentar